tugasdan wewenang, jenjang kekuasaan, masalah intervensi, dan lain-lain. Meski demikian, terdapat pula Pondok-pondok Pesantren yang menerapkan manajemen dengan baik dan berbagai macam kegiatan didalamnya (Asifudin, 2016, hal. 356). Pembinaan santri yang perlu dilakukan di Pondok Pesantren dalam membentuk perilaku kedisiplinan
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin kanan didampingi Gubernur Riau Syamsuar kiri tiba di Kota Pekanbaru, Riau, Jumat 6/3. Foto ANTARA FOTO/FB AnggoroFigur Wakil Presiden Wapres Republik Indonesia RI, Prof. Dr. Drs. KH. Ma’ruf Amin, tidak dapat dilepaskan dari visi strategis nasional dan misi konstruktif pemerintah RI dalam membangun sumber daya manusia SDM berbasis pesantren dalam berbagai aspek kehidupan. Misalnya dalam bidang khazanah peradaban Islam, ekonomi, politik, pendidikan, teknologi, pertanian, peternakan, sosial, budaya nusantara, pertahanan dan keamanan. Hal ini wajar karena sosok Wapres Prof. KH. Ma’ruf Amin dianggap publik mampu merepresentasikan SDM unggul dan berkualitas tinggi hasil pendidikan pondok pesantren ala dikutip dari buku "80 Tahun Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin Kiai Wapres, Wapres Kiai" karya Ahmad Baso, tercatat bahwa KH. Ma’ruf Amin ialah santri alumnus Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur Jatim, tepatnya pada tahun 1958-1961. Lalu pada tahun 1961-1963, KH. Ma’ruf Amin melanjunkan pendidikannya ke Pondok Pesantren al-Khairiyah di Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pesantren ini didirikan oleh KH. Syam’un bin Alwiyah. Bahkan sejak 2001, KH. Ma’ruf Amin tercatat telah mendirikan dan mengasuh Pondok Pesantren An-Nawawi di Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Kemudian pada 2016, KH. Ma’ruf Amin mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Fikih STIF di Pondok Pesantren An-Nawawi, Tanara. Ahmad Baso, 2023, hlm. xxiv-xxvi.Apalagi Dewan Perwakilan Rakyat DPR RI telah mengesahkan secara resmi Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2019 Tentang Pesantren pada Selasa, 24 September 2019. Bahkan Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo, telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Tepatnya melalui penandatanganan Keputusan Presiden Keppres RI Nomor 22 Tahun 2015 Tentang Hari Santri pada Kamis, 15 Oktober 2015. Keberadaan santri tidak bisa dilepaskan dari pesantren. Selain para ulama yang lebih dikenal dengan panggilan kehormatan kyai, ustaz, tuan guru, anre gurutta, ajengan, buya, syekh, gus, dan habib, maka santri merupakan unsur penting selanjutnya dalam komunitas pesantren. Dengan demikian, peran dan fungsi pesantren telah mendapatkan pengakuan legal formal dari negara sebagai salah satu entitas pendidikan di Indonesia. Dalam konteks ini, Prof. KH. Ma’ruf Amin memiliki peran yang sangat signifikan, bahkan terlibat langsung dalam prosesnya di satu wujud nyata dari peran signifikan Wapres Prof. KH. Ma’ruf Amin dalam menjalankan visi strategis nasional dan misi konstruktif pemerintah RI dalam membangun SDM berbasis pesantren ialah Pondok Pesantren Agribisnis Al-Ittifaq. Tepatnya melalui Peresmian Peluncuran Digitalisasi Pertanian di Pondok Pesantren Al-Ittifaq pada Selasa, 22 Maret 2022, oleh Wapres Prof. KH. Ma’ruf Amin. Pondok Pesantren ini berlokasi di Dusun Ciburial, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. “Saya mengapresiasi koperasi pondok pesantren Al Ittifaq Kopontren Alif Mart yang telah memberdayakan 270 petani dari 9 kelompok tani di 3 kabupaten, jumlah petani yang bergabung di korporasi ini juga diharapkan akan semakin bertambah,” tutur Wapres Ma’ruf Amin saat memberikan kata sambutan pada Selasa, 22 Maret 2022. Adapun tiga kabupaten tersebut ialah Bandung, Bandung Barat, dan Cianjur. Wapres RI, KH. Ma’ruf Amin, Selasa, 22 Maret 2022.Selain itu pada Selasa, 22 Maret 2022, Pondok Pesantren Al-Ittifaq menjadi saksi sejarah dalam prosesi penandatanganan perjanjian kerja sama antara Lembaga Pengelola Dana Bergulir Kementerian Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah LPDB-KUMKM dengan Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah DEKS Bank Indonesia BI. Tepatnya perjanjian kerja sama mengenai Pengembangan Ekosistem Rantai Nilai Halal Halal Value Chain Berbasis Koperasi Pondok Pesantren dan Non Pesantren. Bahkan prosesi penandatanganan ini disaksikan langsung oleh Wapres RI, Prof. KH. Ma’ruf Amin, bersama-sama dengan pengasuh, pendidik dan santri Pondok Pesantren Al-Ittifaq. Beliau juga menyaksikan langsung prosesi penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Pengembangan Ekosistem Koperasi Pondok Pesantren dan Halal Value Chain antara LPDB-KUMKM dengan Bank Syariah Indonesia BSI. Wapres RI, KH. Ma’ruf Amin, Selasa, 22 Maret 2022.Kemudian, ada pula penyerahan pemberian bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional BAZNAS untuk program Z Chicken. Z Chicken merupakan program bantuan penyelenggaraan usaha ayam goreng krispi, pemberian perlengkapan usaha, hingga pendampingan usaha yang diberikan kepada perwakilan lima orang warga binaan Pondok Pesantren Al-Ittifaq, yakni Ismawati, Eneng Kuswiyanfi, Laela Megasari, Yanti Sopariah, dan Yanti. Lalu ada juga penyerahan bantuan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat KUR oleh Wakil Direktur Utama BSI, Ngatari, kepada Petani Binaan Pondok Pesantren Al-Ittifaq, yang diwakili Lilis dan Deden Nugraha. Prosesi tersebut turut disaksikan secara langsung oleh Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU itu. Ibid.Dalam amanatnya, Wapres KH. Ma’ruf Amin berharap agar pesantren dapat berperan penting sebagai tempat untuk mendorong transformasi ekonomi masyarakat dan motor penggerak ekonomi umat. Selain pesantren tetap berperan penting sebagai lembaga pendidikan. “Ini yang kita harapkan. Jadi dia pesantren menjadi semacam dinamo yang bisa menggerakkan kehidupan ekonomi masyarakat,” ujarnya. Selain itu, Wapres KH. Ma’ruf Amin pun menekankan perlunya pesantren Al-Ittifaq mengadopsi digitalisasi pertanian. Tujuannya untuk mengembangkan berbagai inovasi pertanian berbasis teknologi. “Ketika berbicara tentang korporasi pertanian, maka bentuknya adalah pertanian modern yang tidak lepas dari penerapan digitalisasi pertanian berbasis internet,” ujar Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia MUI Pusat itu. Wapres RI, KH. Ma’ruf Amin, Selasa, 22 Maret 2022.Dengan demikian, Wapres Prof. KH. Ma’ruf Amin telah berupaya sungguh-sungguh untuk mewujudkan ekosistem koperasi pertanian digital berbasis pesantren al-Ittifaq. Ekosistem itu terhubung dengan sejumlah pemangku kepentingan ekonomi syariah seperti LPDB-KUMKM, DEKS BI, BSI, dan BAZNAS. Hal ini sejalan dengan peran dan fungsi pesantren sebagai penggerak kehidupan ekonomi masyarakat, selain sebagai lembaga pendidikan di bidang keagamaan Islam. Selain itu, transformasi dari sistem pertanian konvensional menjadi sistem pertanian digital tentu saja membutuhkan investasi sumber daya manusia yang berkualitas melalui pendidikan dan teknologi. Itu sebabnya Ketua Dewan Pembina Masyarakat Ekonomi Syariah MES ini menekankan pentingnya inovasi untuk mengembangkan pertanian modern. Apalagi badan usaha yang dikembangkan Pesantren Al-Ittifaq ialah Kopontren Alif Mart sehingga diperlukan keahlian yang kompleks multifungsi untuk mengintegrasikan antara pondok pesantren dan usaha di bidang pertanian dengan koperasi dan teknologi digital.“Kuncinya itu adalah SDM yang unggul, yang mengetahui dan memiliki teknologi pertanian, perdagangan, perindustrian, dan sebagainya. Maka perlu diberi pelatihan-pelatihan agar mereka menguasai ilmunya," jelas Ketua Dewan Penasehat Ikatan Ahli Ekonomi Indonesia IAEI itu pada Selasa, 22 Maret 2022, saat memberikan kata sambutan di Pesantren Al-Ittifaq Wapres RI, KH. Ma’ruf Amin, Selasa, 22 Maret 2022."Jadi itu juga persoalan memakmurkan bumi, mengembangkan ekonomi pertanian, itu amrun diniyun syar’iyyun, itu bagian syariah juga, dan itu juga merupakan bagian dari ibadah. Ini saya kira ini sama pentingnya dengan tugas yang lain,” kata lain, keahlian SDM untuk menumbuhkembangkan ekonomi pertanian berbasis pesantren serta kemampuan teknis dalam menguasai teknologi digital, manajemen koperasi, pemasaran, pengemasan produk dan distribusi produk-produk pertanian merupakan bagian terpadu dari syariah dan ibadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala SWT. Tepatnya sebagai bagian dari tugas dan kewajiban manusia untuk berikhtiar memakmurkan bumi milik Allah SWT. Apalagi pangan merupakan kebutuhan pokok manusia yang tidak bisa dihilangkan dalam kondisi apa pun. Setiap manusia yang hidup selalu membutuhkan pangan untuk mempertahankan pertanian pun menjadi salah satu cara untuk menjamin pasokan pangan tetap terpenuhi bagi kebutuhan hidup manusia. Hal ini terbukti ketika pandemi Coronavirus Desease 2019 Covid-19 melanda seluruh dunia. Saat itu, sektor pangan menjadi salah satu dari tiga aktivitas ekonomi manusia yang terus tumbuh stabil dan berkembang pesat di seluruh dunia, selain sektor digital dan sektor kesehatan. Maka pembangunan ekosistem koperasi pertanian digital berbasis pesantren Al-Ittifaq ini sudah sangat tepat, strategis, visioner, menjawab tantangan krisis multidimensi global dan sesuai dengan kebutuhan dasar umat manusia. Terkait hal ini, Wapres Prof. KH. Ma’ruf Amin memiliki peran signifikan dalam menumbuhkembangkan koperasi pertanian digital berbasis pesantren Al-Ittifaq. Khususnya dalam upaya memperluas jaringan dan ekosistem antara Pesantren Al-Ittifaq dengan sejumlah pemangku kepentingan di bidang ekonomi syariah seperti LPDB-KUMKM, DEKS BI, BSI, dan BAZNAS.
Sebelummeninggalkan Pondok Pesantren Qamarul Huda Tim Kesehatan berserta rombongan memberikan sedikit bingkisan berupa Masker, Hand sanitizer, Sabun cuci tangan antibacterial, Tissue basah antibacterial, Cairan disinfektan dan Vitamin C.(Pen Lanal Mataram). Danrem 162/WB Apresiasi Personel Satuan Tugas Pengamanan Presiden RI; 2 hari yang
MEDIA LITRASI - Setiap lembaga Pesantren umumnya memiliki sub organisasi yang bertanggung jawab terhadap pembinaan, pengawasan, pengayoman dan pengawasan santri serta menjaga kenyamanan dan ketertiban lingkungan pesantren, organisasi itu disebut dengan Pengasuhan atau juga disebut dengan istilah "Riaayah"Peran pengasuhan sangat penting dan mempengaruhi stabilitas pendidikan dan pengajaran, selain memastikan kenyamanan dan ketertiban Pengasuhan juga berperan sebagai pengganti orangtua santri, mengurusi seluruh santri dari bangun tidur sampai tidur melaksanakan tugas sebagai pengasuh tentunya setiap Pondok Pesantren memiliki program, sistem dan strategi yang dibakukan sebagai panduan kerja, namun untuk memudahkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab besar itu, ada 4 hal yang perlu dimiliki Pengasuhan Santri di Lembaga Pondok Menjalin Kedekatan dengan Wali SantriHal ini sangat penting dan harus dilakukan pengasuhan santri pesantren, menjalin komunikasi baik dengan para wali santri serta menjalin ikatan kerja sama. Pengasuhan yang berperan sebagai pengganti orangtua santri di lingkungan pesantren tentunya memerlukan informasi dari orangtua kandung santri wali, informasi terkait sikap dan kecenderungan anak itu perlu tentunya menyadari dalam proses mendidik dan membina sejumlah anak tidak bisa dilakukan dengan cara yang komunikasi interaktif dan kedekatan inilah peluang pengasuhan menyelami pemikiran para wali santrinya sehingga memudahkan proses dalam pembinaan serta tidak canggung dalam dialog jika suatu masa terjadi permasalahan yang dialami disayangkan jika ustad ustazah yang bertugas sebagai pengasuhan di pondok pesantren menutup diri tidak menjalin komunikasi dengan wali santrinya, yang lebih ironi lagi wali santri tidak mengenali sosok yang pengasuh anaknya di dengan wali santri hanya disaat santri mendapati masalah saja atau sekedar menginformasikan santri itu sakit, hal ini akan berpotensi menimbulkan masalah dikemudian kita pahami bahwa dengan kedekatan ikatan kedekatan bersama wali santri akan memberikan keuntungan, mungkin saja kita mendapat solusi dari permasalahan yang kita alami dalam bertugas, mendapat bantuan dan dukungan dari segala program yang ditetapkan di pondok Hak PrerogatifUstad ustazah yang bertuga sebagai Pengasuhan Santri harusnya memiliki Hak Prerogatif, artinya memiliki wewenang dalam tindakan tertentu. Dalam melaksanakan tugas di lapangan ada beberapa kondisi dimana pengasuhan wajib mengambil keputusan dan tindakan paling sederhana seperti mengambil tindakan terhadap santri yang mengalami sakit atau mengalami kecelakaan, tentunya hal ini membutuhkan tindakan cepat, akan menjadi hambatan serius jika pengasuhan tidak memiliki wewenang, segala sesuatu tindakan harus atas izin resmi Pimpinan Pesantren, permasalahan akan semakin rumit jika pimpinan tidak berada di lingkungan pesantren atau tidak dapat itu Hak Prerogatif yang harus dimiliki pengasuhan adalah keputusan dan kebijakan tertentu yang tidak bisa diganggu pimpinan. Ada masa dimana team dalam struktur pengasuhan mengambil putusan untuk memberhentikan santri memecat santri, keputusan dikeluarkan tentunya setelah dilakukan evaluasi dan berbagai tahapan yang berlaku dalam sistem mengeluarkan izin kepada santri, wewenang dalam melakukan introgasi santri, menerapkan sanksi dan hal-hal lain. inilah yang dinamakan Hak Prerogatif, tidak harus mengkonfimasi izin kepada Pimpinan Pesantren terkecuali kebutuhan Support TugasSelain menjalin hubungan baik dengan wali santri, untuk mendapati kemudahan kerja Pengasuhan harus menjalin hubungan dengan oknum eksternal diluar lingkungan pesantren, hal ini juga tidak kalah pentingnya dan sangat besar manfaat yang bisa komunikasi dan hubungan baik terhadap Kepala Desa, Tokoh Masyarakat dan Masyarakat Desa sekitar, jika diperluas lagi Pengasuhan harus memiliki hubungan baik dengan Kecamatan, aparat kepolisian dan militer, serta tokoh pendidikan, tokoh agama, pakar psikolog, jurnalis media, perusahaan angkutan umum dan ini sangat berguna disaat kita mendapat problem di internal pesantren. Ada banyak kasus yang mungkin saja terjadi tanpa dugaan atau sesuatu diluar batas suatu peristiwa terjadi seperti santri kabur meninggalkan komplek pesantren, musibah yang menimpa santri, tindakan kriminal terjadi akibat konfilik sosial dan permasalahan lainnya. Disinilah kita yang bertugas sebagai pengasuhan membutuhkan Team SolidDalam melaksanakan tugas di sektor pengasuhan santri sangat tidak mungkin dilakukan seorang diri atau pekerja individual. Pengasuhan merupakan salah satu sub organisasi di lembaga pesantren tentunya memiliki sruktur yang bertugas diberbagai bidang porsonil di setiap bidang yang ditugaskan tentu harus memiliki potensi kerja dan benar-benar mampu melaksanakan tugas dengan baik, inilah yang dinamakan dengan Team SolidSecara umum, organisasi pengasuhan mendapati struktur diantaranya Kepala Pengasuhan, wakil, sekretaris, Bidang Keamanan, Bidang Ubdiyah, Bidang Kebersihan, Bidang Kesehatan, Bidang logistik/dapur umum, Bidang bahasa, Bidang Olahraga dan lain-lain sampai kepada pengasuh disetiap asrama , sesuai kebutuhan setiap pondok Peantren yang memiliki kuantitas besar dengan jumlah santri mencapai ribuan, biasanya memiliki bidang-bidang tertentu seperti, Bidang perairan, Bidang penerangan genset/listrik, Bidang Pertamanan dan lain-lain. Seluruh personil dalam struktur tersebut merupakan ustad ustazah yang berada menetap di lingkungan bidang itu memiliki kader dari kalangan santri itu sendiri, struktur pengasuhan di pondok pesantren membawahi organisasi santri yang mendapati tugas untuk membantu menjalankan roda pendidikan dan pengajaran Pondok Pesantren merupakan pemerintahan skala kecil didalamnya terdapat populasi manusia yang terus beraktifitas setiap waktu. Apa saja bisa terjadi dan menimpa lembaga pesantren entah itu musibah atau mungkin tragedi yang datang dari dalam atau luar sangat berberan penting terhadap stabilitas lingkungan pesantren, karenanya setiap ustad dan ustazah yang mendapati tugas di sektor pengasuhan harus benar-benar dengan 4 Hal diatas dapat menjadikan permasalahan besar menjadi hal kecil dan dapat dengan mudah untuk diselesaikan dengan baik dan bijak. Mengembangkanjaringan bisnis yang berlandaskan konsep syariah DATA UMUM 1. Nama : Koperasi Pondok Pesantren Daarut Tauhiid. 2. 2. Alamat : Jl Gegerkalong Girang No 67 Bandung 40153 3. Telepon : 022. 2009753 4. Fax : 022. 2009753 5. Pengawasan dalam pondok pesantren sepenuhnya dilakukan oleh para pengurus dan pimpinan pondok pesantren, dalam pengawasan harus adanya program-program yang telah dirancang dalam struktur kegiatan program pondok pesantren. Agar para pengurus lebih memperhatikan atau lebih mengawasi kegiatan para santri dalam menerapkan kedisiplinan. Peran pengawas dipondok pesantren sangat mendukung dalam pelaksanaan pendidikan dan kedisiplinan santri, karena tanpa adanya pengawas maka tidak mungkin juga sebuah pondok pesantren akan berjalan baik dan bermutu. Di dalam pondok pesantren para pengurus harus mengawasi para santri selama didalam pondok untuk melakukan segala kegiatan seperti memasak,mengaji,sholat wajib maupun sunah, mengajar TPA bagi santri non mukim semua harus tepat pada waktunya. Para santri diharuskan menerapkan kedisiplinan, baik dalam melakukan apapun itu. Jika para santri ada yang melanggar peraturan di dalam pondok pesantren para pengurus wajib menegur nya agar santri tidak dapat mengulanginya kembali bila perlu setiap ada yang melanggar peraturan yang dibuat di dalam pondok itu harus ada sanksi atau hukuman. Tujuan dari pengawasan dipondok pesantren adalah untuk mengusahakan agar apa yang direncanakan menjadi kenyataan. Untuk dapat benar-benar merealisasi tujuan utama tersebet, maka pengawasan pada taraf pertama bertujuan agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan instruksi yang telah dikeluarkan, dan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan serta kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan rencana berdasarkan penemuan-penemuan tersebut dapat diambil tindakan untuk memperbaikinya, baik pada waktu itu ataupun waktu-waktu yang akan datang. Guna menyiapkan generasi yang baik dalam hal pengetahuan dan keilmuan, pondok pesantren harus menerapkan sistem bimbingan dan pengawasan hingga 24 jam. Bimbingan serta pengawasan ini dipandu yang dipadu langsung oleh sejumlah pengurus. Sistem tersebut tidak lepas dari penyelenggaraan pendidikan keagamaan atau diniyah, pembinaan serta membentuk karakter moralitas atau akhlakul karimah. Disamping itu, dari sekian kegiatan serta sistem yang diterapkan dipondok, lebih fokus pada ajaran akidah ahlussunah wal jama’ah aswaja serta menyiapkan tunas bangsa yang unggul dalam keilmuan, matang dalam spiritual juga tangguh dalam perjuangan. Di pesantren terdapat beragam kegiatan yang bersifat harian, mingguan dan tahunan. Kegiatan harian juga dilaksanakan seperti qiyamul lail, sholat berjamaah, pengajian Al-Qur’an, madrasatul Qur’an, madrasah diniyah, belajar bersama dan kegiatan-kegiatan yang lain. Sementara kegiatan mingguannya meliputi latihan khithobah, manakib, shalawat,al-banjari, pengajian central kitab adabut ta’lim wa muta’allim dan tafsir jalalin. Dan untuk kegiatan yang dilakukan setiap tahunnya, diantaranya Haflatul Kubro, Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, ziarah wali songo dan wisuda 21 1. Pengertian pondok pesantren Dalam pemakaian sehari-hari, istilah pesantren bisa disebut dengan pondok saja atau kedua kata ini digabung menjadi pondok pesantran. Secara esensial, semua istilah ini mengandung makna yang sama, kecuali sedikit perbedaan. Asrama yang menjadi penginapan santri sehari-hari dapat dipandang sebagai pembeda antara pondok dan pesantren. Pada pesantren santrinya tidak disediakan asrama pemondokan di komplek pesantren tersebut; mereka tinggal diseluruh penjuru desa sekeliling pesantren santri kalong dimana cara dan metode pendidikan dan pengajaran agama islam diberikan dengan sistem wetonan yaitu para santri datang berduyun-duyun pada waktu-waktu tertentu. Kata pondok berasal dari kata funduq bahasa arab yang artinya ruang tidur, asrama atau wisma sederhana. Karena pondok memang sebagai tempat penampungan sederhana dari para pelajar/santri yang jauh dari tempat asalnya. Menurut manfred dalam ziemek kata pesantren berasal dari kata santri yang diimbuhi awalan pe- dan akhiran –an yang berarti menunjukkan tempat. Maka artinya adalah tempat para santri. Dalam perkembangannya, perbedaan ini ternyata mengalami kekaburan. Asrama pemondokan yang seharusnya sebagai penginapan santri-santri yang belajar di pesantren untuk memperlancar proses belajarnya dan memilih menjalin hubungan guru-murid secara lebih akrab, yang terjadi di beberapa pondok justru hanya sebagai tempat tidur semata bagi pelajar-pelajar sekolah umum. Tempat pengkajian kitab-kitab islam klasik yang memiliki asrama pemondokan oleh masyarakat terkadang disebut pesantren. Sebenarnya penggunaan gabungan kedua istilah secara integral yakni pondok dan pesantren menjadi pondok pesantren lebih mengakomodasikan karakter keduanya. Pondok pesantren menurut M. Arifin berarti, suatu lembaga pendidikan agama islam yang yang tumbuh serta diakui masyarakat sekitar, dengan sistem asrama komplek di mana santri-santri menerima pendidikan agama melalui sistem pengajian atau madrasah yang sepenuhnya berada di bawah kedaulatan dari leadership seorang atau beberapa orang kiai dengan ciri-ciri khas yang bersifat karismatik serta independen dalam segala hal. Dalam penelitian ini, pesantren didefinisikan sebagai suatu tempat pendidikan dan pengajaran yang menekankan pelajaran agama islam dan didukung asrama sebagai tempat tinggal santri yang bersifat permanen. 2. Tujuan pesantren Tujuan pendidikan merupakan bagian terpadu dari falto-faktor pendidikan. Tujuan termasuk kunci keberhasilan pendidikan, di samping faktor-faktor lainnya yang terkait pendidik, peserta didik, alat pendidikan, dan lingkungan pendidikan. Pesantren sebagai lembaga pendidikan tidak memiliki formulitasi tujuan yang jelas, baik dalam tataran instituasional, kurikuler maupun instruksional umum dan khusus. Tujuan yang dimilikinya hanya ada dalam angan-angan. Seandainya pesantrem tidak memiliki tujuan, tentu aktivitas di lembaga pendidikan islam yang menimbulkan penilaian kontroversial ini tidak mempunyai bentuk yang konkret. Proses pendidikan akan kehilangan orientasi sehingga berjalan tanpa arah dan menimbulkan kekacauan chaos.Jadi semua pesantren memiliki tujuan, hanya saja tidak dituangkan dalam bentuk tulisan. Tujuan pendidikan pesantren adalah menciptakan dan mengembangkan kepribadian muslim, yaitu kepribadian yang beriman dan bertakwa kepada tuhan, berakhlak mulia, bermanfaat bagi masyarakat atau berkhidmat kepada masyarakat dengan jalan menjadi kawula atau abdi masyarakat tetapi rasul, yaitu menjadi pelayan masyarakat sebagai mana kepribadian Nabi Muhammad Mengikuti Sunnah Nabi, mampu berdiri sendiri, bebas, dan teguh dalam kepribadian, menyebarkan agama atau menegakkan islam dan kejayaan umat di tengah-tengah masyarakat dan mencintai ilmu dalam rangka mengembangkan kepribadian manusia. 3. Fungsi dan peranan pesantren Fungsi pesantren pada awal berdirinya sampai dengan kurun sekarang telah mengalami perkembangan. Visi, posisi, dan persepsinya terhadap dunia luar telah berubah. Pesantren pada masa yang paling awal masa syaikh maulana malik ibrahim berfungsi sebagai pusat pendidikan dan penyiaran agama islam. Kedua fungsi ini bergerak saling menunjang. Pendidikan dapat dijadikan bekal dalam mengumandangkan dakwah sedang dakwah bisa dimanfaatkan sebagai sarana dalam membangun sistem pendidikan. Sebagai lembaga dakwah, pesantren berusaha mendekati masyarakat. Pesantren bekerja sama dengan mereka dalam mewujudkan pembangunan. Fungsi lain adalah sebagai lembaga pembinaan moral dan kultural. A. Wahid Zaeni menegaskan bahwa disamping lembaga pendidikan, pesantren juga sebagai lembaga pembinaan moral dan kultural, baik di kalangan para santri maupun santri dengan masyarakat. Kedudukan ini memberikan isyarat bahwa penyelenggaraan keadilan sosial melalui pesantren lebih banyak menggunakan pendekatan kultural. BAB III GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN DARUL AD’IYYAH DESA KALIASIN KECAMATAN TANJUNG BINTANG LAMPUNG SELATAN A. Profil Pondok Pesantren Darul Ad’iyyah Desa Kaliasin Kecamatan Tanjung Bintang Lampung Selatan. 1. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Darul Ad’iyyah Perencanaan pendirian pondok pesantren Darul Ad’iyyah pada tanggal 10 oktober 2013 dan didirikan pada ustadz mursyid , dan didirikan nya pondok pesantren ini tanpa ada nya pengajuan proposal pada pemerintah biaya nya pun ditanggung pribadi dan didukung oleh warga sekitar. Pondok Pesantren Darul Ad’iyyah Terletak Pada jalan Ir. Sutami Desa Kaliasin Dusun 01 Kecamatan Tanjung Bintang Lampung Selatan. Pondok pesantren ini berada di pertengan desa kaliasin dan tempat nya pun cukup stategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat. Pada mulanya Pondok Pesantren Darul Ad’iyyah adalah sebuah rumah biasa, yang disampingnya adalah lahan kosong. Kemudian ada seorang pemuda yang ingin mengembangkan rumah dan hanya ada beberapa kamar kurang lebih hanya 4 kamar dan lahan tersebut dan mengamalkan ilmu nya. Dengan hal itu, maka semua cara dilakukan untuk mengembangkan dan mengamalkan ilmu nya, pada awalnya belum ada majelis ta’lim, setelah beberapa bilan beliau mendirikan majelis untuk bapak-bapak sekitar lingkungan pondok pesantren , pada mulanya hanya beberapa para jama’ah yang hadir di majelis itu. Pembangunan pondok pesantren pada tahap awal dilakukan secara gotong royong oleh para santri dan ustadz, tetapi masyarakat sekitar ikut berpartisifasi untuk pembangunan pondok tersebut , dan berdirinya pondok tersebut tidak pernah mengajukan proposal kepada pemerintah atau pun meminta-minta sumbangan di jalan raya. Masyarakat sekitar selalu aktif dalam pembangunan pondok tersebut, seumpama bangunan tersebut tidak diteruskan, ada perwakilan warga yang menemui ustadz dan menanyakan bahan bangunan apa saja yang kurang. Dan warga pun langsung mengirimkan bahan bangunan tersebut ke pondok, agar pembangunan pondok pun segera diselesaikan. Dengan berjalannya waktu santripun terus bertambah, mereka berasal dari berbagai daerah dan berbagai provinsi salah satunya santri yang berasal dari provinsi yaitu berasal dari Medan. Pondok dan ustadz tidak hanya menyediakan bangunan dan mengajar, tetapi juga melengkapinya dengan berbagai disiplin ilmu dan pengetahuan. 2. Visi dan misi a. Visi Memperbaiki akhlak dan kepribadian seorang santri. b. Misi 1 Memberi bekal agama yang kuat. 2 Membina peserta didik untuk mengembangkan potesi diri. 3 Membina peserta didik yang taat beribadah dan berakhlaqul karimah. 4 Mempersiapkan peserta didik yang beriman dan bertaqwa. c. Sasaran Pondok Pesantren Darul Ad’iyyah Sasaran pondok pesantren darul ad’iyyah adalah para remaja, yatim, yatim piatu dan masyarakat yang kurang mampu pendidikan agama di era modern ini merupakan cikal bakal pembentukan moralitas para remaja dalam mencetak generasi yang lebih baik lagi dari segi akhlaq, akidah dan 3. Struktur Kepengurusan Asrama Pondok Pesantren Darul Ad’iyyah Desa Kaliasin Kecamatan Tanjung Bintang Lampung Selatan. Pimpinan Ustadz Mursid Lurah Muhammad Alwi Wakil lurah Ahmad Juhaedi RT Teguh Fraitno Keamanan Muhammad Alfian Wakil Keamanan Saldi 1 4. Kegiatan Sehari-Hari Pondok Pesantren Darul Ad’iyyah Desa Kaliasin Kecamatan Tanjung Bintang Lampung Selatan. Kegiatan Rutin Harian Seluruh Santri. No Waktu Kegiatan Peserta 1 Bangun pagi, persiapan sholat subuh Seluruh santri 2 Ba’da subuh Mengaji al-qur’an dan kitab Seluruh santri 3 Memasak Santri yang sekolah siang 4 Sholat dhuha Seluruh santri 5 Persiapan dan sholat dzuhur Seluruh santri 6 Mengaji shorof Seluruh santri 7 Persiapan dan sholat ashar Seluruh santri 8 Mengaji al-qur’an dan kitab Seluruh santri 9 Persiapan dan sholat magrib Seluruh santri 10 Ba’da magrib Mengajar TPA santri kalong Seluruh santri 11 Belajar bersama Seluruh santri 12 Sholat isya Seluruh santri 13 Istirahat Seluruh santri 5. Penanggung Jawab Kamar Santri Putera/i a. Pengecekan anggota kamar setiap waktu. b. Pengecekan kondisi dan kebersihan kamar setiap waktu. c. Pengecekan kelengkapan kamar. d. Pengawasan anggota kamar setiap waktu. e. Pengawasan jadwal piket kamar. g. Memerintahkan santri untuk ikut kegiatan h. Menasehati anggota kamar yang melanggar i. Menghukum anggota kamar yang melanggar tata tertib pondok pesantren. j. Bertanggung jawab atas keamanan, kenyamanan, dan kebersihan Penanggung jawab kamar santri putra. 1 Helmiansyah 2 Ujung Suryadi 3 Felmi Aliyudin 4 Wahyu 5 Subdi 6 Firman 7 Idrus 8 Hazat Syaputra 9 Gading 10 Ijal 11 Wahyudin 12 Hilman 13 Rosyid 2 Sumber Dari Buku Tata Tertib Peserta Didik Santri/Siswa Pondok Pesantren Darul Penanggung jawab kamar santri putri. 1 Tini Ismawati 2 Ira Ningsih 3 Dea Amanda 4 Nila Wahyuni 5 Sri Utari 6 Riska 7 Helma Yanti 8 Putri 6. Tata Tertib Pondok Pesantren. Pasal I a. Hak Dan Kewajiban Santri 1 Menaati hukum syara’ 2 Semua santri diwajibkan mengikuti kegiatan pondok yang tersedia dengan peraturan yang ada. 3 Semua santri berhak mempergunakan dan menjaga seluruh fasilitas pondok yang tersedia dengan peraturan yang ada. 4 Semua santri berkewajiban menjaga keamanan, kebersihan, dan ketertiban pondok. 5 Sowan kepada pengasuh dengan sepengetahuan pengurus pada waktu meninggalkan dan datang kembali kepondok. 6 Semua santri wajib berpakaian sopan sesuai syara’ 7 Semua santri wajib taat dan patuh terhadap ketentuan 8 Setiap santri wajib sholat tahajud setiap hari senin dan hari jum’at. b. Sanksi-Sanksi 1 Akan dipasrahkan kepada pengasuh. 2 Membaca surat yasin 5 kali. 3 Mengganti fasilitas bila ada yang rusak. 4 Membaca istighosah 3kali. 5 Membaca al-qur’an 3 juz. 6 Membaca surat yasin 10 kali. 7 Membaca surah alfatihah 50 kali 8 Santri harus berdiri pada waktu ngaji subuh. Pasal II a. Larangan Santri 1 Melanggar hukum syara’. 2 Berhubungan dengan organisasi lain atau mendatangi undangan kecuali atas izin pengasuh. 3 Meninggalkan tugas sebelum ro’an selesai. 4 Membawa barang elektronik HP, Radio, dll. 5 Meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya. 6 Berhubungan dengan lawan jenis. 7 Berkata kotor dan berbuat gaduh. 9 Berada diluar pondok diatas jam WIB dengan pengecualian. 10 Pulang tanpa izin. b. Sanksi-Sanksi 1 Dipasrahkan kepada pengasuh. 2 Mengepel mushola. 3 Membaca surah alwaqi’ah 3 kali. 4 Disita, dijual, dan dibagi dua. 5 Push up 10 kali. 6 Dipasrahkan pada pengasuh dan penasehat. 7 Membaca istighfar 1000 kali. 8 Diberi peringatan sampai 3 kali, setelah itu bila melanggar kembali diharuskan sholat hajat dan sholat tasbih. 9 Membaca surat yasin 3 kali untuk yang pertama, untuk yang kedua 5 kali, untuk yang ketiga 7 kali, dan untuk yang keempat 8 kali, dan untuk seterusnya 10 kali didepan ndalem. 10 Mengisi bak mandi. B. Sistem Pengawasan Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Santri Pondok Pesantren Darul Ad’iyyah Desa Kaliasin Kecamatan Tanjung Bintang Lampung Selatan. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu pengurus pondok pesantren modern ini pengawasan para pengurus terhadap kegiatan santri yang dilakukan belum maksimal, para pengurus memang bertempat tinggal dilingkungan pondok pesantren modern ini juga sebagian pengurus ikut membimbing dalam kegiatan para santri yang mana sudah terjadwal, dari setiap pertemuan kegiatan setiap pengurus wajib mengabsen para santri, namun terkadang kurangnya rasa tanggung jawab dan kurang ketelitian dari sebagian pengurus menyebabkan terhambatnya fungsi pengawasan yang dilakukan. Namun, menurut penulis jumlah pengurus yang ada cukup banyak, apabila pengurus benar-benar mau menjalankan amanah yang diberikan kurang tanggung jawab dan kurang ketelitian dalam pengawasan bisa diminimalisir sekecil mungkin, dengan cara pembagian tugas-tugas pengawasan kepada pengurus, jadi jumlah santri yang diawasi oleh para pengurus tidak terlalu banyak, sehingga proses pengawasan bisa lebih mudah. Selain kurangnya rasa tanggung jawab sebagian pengurus kepada pondok pesantren, juga kurangnya pemahaman dan pengetahuan para pengurus tentang pengawasan, sehingga yang digunakan masih terlalu sederhana dan belum ditemukan sistem pengawasan yang tepat. Namun menurut penulis apabila pengurus berusaha mempelajari dan memahami teori dalam pengawasan maka sistem pengawasan yang tepatnya akan ditemukan. Sistem pengawasan Pondok Pesantren Darul Ad’iyyah Desa Kaliasin Kecamatan Tanjung Bintang adalah sebagai alat kontrol untuk melakukan pelaksanaan seluruh kegiatan yang telah ditetapkan dan lebih khususnya yakni kedisiplinan santri. Dalam pelaksanaan pengawasan merupakan tanggung jawab semua pengurus walaupun pada dasarnya hanya pengurus bidang keamanan yang lebih urgen, namun kerja tim sangatlah diperlukan dalam sebuah organisasi agar tujuan awal dari organisasi dapat tercapai semaksimal mungkin. Adapun sistem pengawasan yang dilakukan untuk menerapkan kedisiplinan santri adalah sebagai berikut a. Pengawasan tidak langsung Dengan adanya peraturan-peraturan yang dibuat oleh para pengurus. Dan harus di patuhi oleh siapa pun yang berada di Pondok Pesantren Darul Ad’iyyah baik itu pengurus sendiri maupun para santri. 1. Laporan secara lisan Penanggung Jawab Kamar wajib memberikan laporan secara langsung kepada bidang keamanan , bagaimana tata krama atau kedisiplinan santri dalam pengawasan mereka. 2. Laporan tertulis Penanggung Jawab Kamar mencatat apa saja yang sudah dilanggar para santri . dan laporan tersebut diberikan kepada pengurus khusunya di bidang keamanan untuk di tindak lanjuti dan dapat menyusun rencana agar para santri tidak dapat melanggar peraturan yang ada. 3. Laporan khusus penanggung jawab kamar dapat mencatat santri yang taat pada peraturan. Yang menerapkan kedisiplinan dalam menjalankan peraturan yang ada. Laporan tersebut dimasukan dalam catatan khusus bagi santri yang berprestasi. b. Pengawasan langsung Jika ada suatu kegiatan rutinitas seperti setiap sore melakukan ngaji kitab, pengurus khususnya bidang keamanan bertugas untuk keliling kesetiap kamar untuk mengajak para santri melakukan ngaji kitab sebagai mestinya. Setelah melakukan ngaji kitab, pengurus diwajibkan untuk melakukan absen, jika setelah diabsen pengurus menemukan nama santri yang tidak ada di majelis tersebut dan tanpa adanya keterangan, pengurus khususnya bidang keamanan wajib memberikan hukuman yang sebagai mestinya yang sudah di sepakati bersama. Setelah dilakukannya pengawasan dan hukuman bagi santri yang melanggar peraturan sebagian besar santri melaksanakan dan mengikuti apa yang menjadi ketentuan dan peraturan pondok pesantren. Lambat laun para santri menyadari pentingnya kedisiplinan tanpa adanya paksaan dari pengurus dan tanpa adanya rasa takut karena peraturan, meskipun pada awalnya mereka merasa tertekan, dengan adanya pengawasan yang dilakukan oleh pengurus. Tapi, masih ada sebagian kecil santri yang melanggar peraturan tersebut. Pendapat para santri atas pengawasan yang dilakukan oleh pengurus “pengawasan yang dilakukan pengurus sangatlah baik, karena semua agar kita menjadi anak yang sholeh, berbudi pekerti yang baik dan iman serta taqwa kepada Allah SWT.”3 Penilaian para santri kepada pengurus dengan adanya pengawasan, setelah dilakukan wawancara pada sebagian santri, sebagian besar santri ikhlas menjalani peraturan yang ada. Pengaruh dari pengawasan yang dilakukan pengurus terhadap santri menambah lebih bersungguh-sungguhnya santri dalam melakukan kegiatan- kegiatan yang ada di dalam pondok pesantren dengan disiplin, dibanding tidak adanya pengawasan oleh pengurus dan dibidang peraturan bisa menambah lebih tertib. Sistem pengawasan yang diterapkan di pondok pesantren darul ad’iyyah menurut ustadz mursyid, adalah sistem pengawasan dari bawahan yaitu dari penanggung jawab kamar dulu, kemudian dari penanggung jawab kamar nanti kebidang kesantrian , dari bidang kesantrian ke lurah dari lurah baru ke atasan langsung dan seterusnya begitu sistemnya jadi di awasi dari bawahan ke Selanjutnya yang dikatakan oleh Muhammad Alwi, sistem pengawasanya itu dimulai dari ketua kamar jika 3 Felmi aliyudin,wawancara dengan santri,pondok pesantren darul ad’iyyah desa kaliasin kecamatan tanjung bintang lampung selatan, 09 oktober 2018 4 Muhammad Alfian, wawancara dengan bidang keamanan, pondok pesantren darul ad’iyyah, ada anggota kamar atau santri yang melakukan pelanggaran atau melenceng dari peraturan itu langsung melapor ke penanggung jawab kamar atau kepengurus kebagian keamanan kesantrian, dari kesantrian itu melakukan pencatatan kemudian kesantrian lapor ke pengurus asrama atau lurah selanjutnya lurah lapor keatasan yaitu pimpinan. Menurut Muhammad Alfian sistem pengawasan di Pondok Pesantren Darul Ad’iyyah dari bawahan keatasan, berarti ketua kamar jadi jika ada anak santri misalnya keluar tanpa izin atau melanggar pasti akan melapor pada penanggung jawab kamar apabila penanggung jawab kamar belum bisa menangani maka akan melapor ke bidang kesantrian atau kemanan baik ketua keamanan ataupun ke wakil nya, selanjutnya dari bidang kesantrian jika masih belum bisa diselesaikan maka akan kelurah, jika itu masalahnya sangat berat maka itu akan dilaporkan ke bapak pimpinan. Jadi dapat disimpilkan bahwa, sistem pengawasan yang diterapkan di Pondok Pesantren Darul Ad’iyyah yaitu berawal dari ketua kamar masing -masing, apabila ada santri yang melakukan kesalahan maka ketua kamar melaporkan ke penanggung jawab kamar, apabila dari penanggung jawab kamar tidak bisa menyelesaikan maka selanjutnya bidang kesantrian apabila masalah yang dilakukan santri sudah tidak bisa di selesaikan juga di bidang kesantrian atau keamanan, maka dari bidang kesantrian melapor ke lurah pondok, lurah pondok tidak bisa menangani maka langsung ke pimpinan pondok. Contohnya sistem pengawasan yang diterapkan di pondok ini yaitu misalnya, setiap pengurus harus memperhatikan setiap santri baik santri baru dan santri lama, apakah jika salah satu di antara mereka yang tidak mengikuti peraturan yang di terapkan di pondok, sanksi harus dijalankan sebagaimana mestinya. Dan pengurus tidak diperkenankan menghukumnya tanpa mengikuti prosedur yang sudah dibuat yaitu dari bawahan baru keatasan atau ke ustadz jika sudah tidak bisa di tangani. Selanjutnya yang dikatakan oleh Muhammad Alfian bahwa, cara melakukan adaptasi agar santri barunya betah dengan adanya pengawasan, maka di adakannya sosialisasi, selanjutnya anak yang masih baru dikumpulkan diberi tahu peraturan apa saja yang tidak boleh dilakukan. Sosialisasi sistem pengawasan yang dibuat oleh Pondok Pesantren Darul Ad’iyyah khusus santri baru ditaro di lantai atas agar kami dapat dengan

Kasuspembacokan itu terjadi, akibat pelaku AL tidak terima dimarahi dan dipukul oleh korban BH yang malas membersihkan lingkungan pondok. Di pondok Pesantren itu, BH dipercaya oleh pengasuh pesantren sebagai pengurus pada bagian keamanan dan bertanggung jawab mengawasi para santri dalam kegiatan pesantren, termasuk kegiatan tugas kebersihan

Posted on 9 Mar 2020 Tibkam adalah instansi yang bertugas menegakkan kedisiplinan, tata tertib dan segenap peraturan yang diterapkan di Pondok Pesantren Sidogiri. Secara umum, personil bagian Tibkam dibagi menjadi dua; Tibkam bagian dalam dan Tibkam bagian luar. Petugas Tibkam bagian dalam diambil dari santri aktif sedangkan Tibkam bagian luar diambilkan dari alumni Pondok Pesantren Sidogiri yang bertempat tinggal di sekitar area Pondok Pesantren Sidogiri. VISI Terciptanya lingkungan Pondok Pesantren Sidogiri aman dan tertib untuk mencapai santri ibâdillâh ash-shâlihîn. MISI Menjaga Pondok Pesantren Sidogiri dari pengaruh budaya luar yang tidak sesuai dengan nilai dan norma Pondok Pesantren kedisiplinan dan ketaatan santri terhadap norma dan nilai Pondok Pesantren Sidogiri.. PROGRAM DAN KEGIATAN Patroli Salah satu program rutin harian Bagian Tibkam adalah mengadakan program patroli secara berkala dengan jadwal waktu dan wilayah yang telah ditentukan. Patroli ini dilakukan di dalam komplek Pesantren dan di luar Pesantren. Untuk patroli di luar kawasan Pesantren, Bagian Tibkam dilengkapi dengan fasilitas sepeda pancal dan sepeda motor demi mempermudah dan memaksimalkan kinerja. Jaga Malam Kegiatan Jaga Malam dilaksanakan mulai pukul 1200 WIs s/d 0400 WIs dinihari. Sebanyak kurang lebih lima puluh personel jaga disebar ke beberapa titik di kawasan Pondok Pesantren Sidogiri yang telah dibangunkan pos-pos khusus penjagaan, setiap 30 menit para personel jaga berpindah dari satu pos ke pos yang lain secara bergiliran. Kontrol Rambut Salah satu peraturan yang berkaitan dengan aspek fisik santri adalah kriteria rambut yang diatur sedemikian rupa; dilarang menggunakan semir; dilarang mengikuti gaya atau model rambut yang tidak mencerminkan kepribadian santri semisal rambut ala anak punk, mohak, dls; dilarang memelihara rambut gondrong. Dalam penerapan aturan rambut tersebut, Pihak Tibkam kemudian menjalankan program Kontrol Rambut santri yang diadakan setiap satu bulan satu kali. Program Kontrol Rambut ini dilaksanakan di setiap Daerah dan titik strategis yang sering dilewati santri. Program ini akan lebih intens dan ketat menjelang hari libur santri. Pengamanan dan Penertiban Parkir Bagian Tibkam melakukan penjagaan tempat parkir secara terjadwal di setiap area parkir yang ada di Pondok Pesantren Sidogiri meliputi area parkir di lingkungan Madrasah Miftahul Ulum MMU, area Balai Tamu, dan area belakang Daerah K. Pelatihan Bela Diri Instansi Tibkam menyelenggarakan pelatihan bela diri dengan mendatangkan instruktur yang sudah dianggap ahli dan mampu membimbing dan melatih kemampuan bela diri personel Tibkam dan santri senior. Pelatihan beladiri ini dilaksanakan dua kali dalam sepekan pada malam selasa dan Jumat bertempat di lapangan Sidogiri. Post Views 6,532 Redaksi Kami menerima kiriman tulisan dari pembaca. Kirim tulisan Anda ke email redaksi Pemasangan iklan silakan hubungi kami di email iklan
DiajukanUntuk Melengkapi Tugas-tugas dan MemenuhiSyarat-syarat Guna Mendapatkan Gelar Sarjana S1Dalam Ilmu Dakwah dan Komunikasi Oleh AYU LESTARI NPM : 1741030007 oleh badan pengawas pengurus dan keamanan pondok pesantren tersebut. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana sistim pengawasan dalam membina kedisiplinan santri
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Bangun...bangun...subuh..subuh...jamaah..jamaah ayo bangun, begitulah cara para santri yang lama membangunkan santri tiap kompleks, setiap hari santri senior sudah dijadwal piket untuk menjaga marwah pondok pesantren salah satunya adalah santri harus sholat pesantren, ada seksi keamanan yang ditugasnya adalah mengawasi para santri yang ada di pesantren, baik itu santri yang mau ijin keluar pondok, santri yang melanggar aturan, ataupun santri yang tidak mau jamaah sholat di masjid atau aula wajar jika keamanan santri di ponpea sangat ditakuti oleh semua santri, karena mereka adalah penegak disiplin santri, lewat aturan yang ada santri diikat dan diawasi, sehingga yang melanggar aturan akan diberikan sanksi sesuai dengan aturan di pondok pesantren. Aturan ini tentunya sudah direstui sama pengasuh ponpesnya, keamanan santri sifatnya melaksanakan tugas dan melakukan pengawasan agar santri tekun belajar, tidak mbolos dan tidak nakal dengan teman sebaya. Termasuk saat ada santri yang kehilangan uang, maka keamanan santri harus bisa mengungkap pelakunya agar tidak terjadi lagi kasus pencurian yang sama. Selain itu, keamanan santri juga harus memastikan setiap hari tidak ada pelanggarN atas disiplin belajar di pesantren, namun pada realitanya dengan banyaknya santri yang belajar tentunya akan ada santri yang kadang nakal, suka ghosob, ataupun suka mengganggu temannya dan pernak pernik santri ini pastinya menjadi jendela bagi para santri keamanan karena di kehidupan bermasyarakat untuk bisa patuh dengan aturan yang ada juga terasa sulit, msyarakat jug kadang melanggar aturan atau norma yang ada, sama halnya di lingkungan pesantren juga terkadang dinamika kehidupan selalu ada dan inilah tantangan yang serba unik dan harus menjdi pelajaran penting keamanan menjadi garda terdepan dalam upaya membangun karakter dan sikap para santri, baik itu santri yang lama maupun santri yang baru, jika keamanan memberikan suri tauladan yang baik maka akan disegani oleh santri yang lain, namun bila sebaliknya misalkan aturan yang ada malah keamanan memberikan contoh yang keliru, terkadang juga di langgar sendiri maka akan berdampak bagi santri untuk mendapatkan simpati atas apa yang dilakukan. Lihat Humaniora Selengkapnya
Dalam kesempatan Ramadhan kali ini Alhamdulillah kami yang bekerjasama dengan Pondok Pesantren Tarbiyatul Islamiyyah Al-Qirom telah melaksanakan kegiatan pesantren kilat bagi warga binaan kami. Pesantren kilat ini bertujuan untuk menanamkan Fardu Kifayah kepada para warga binaan,”ungkap Kalapas saat Acara Penutupan Pesantren Kilat PONDOK PESANTREN MAMBAUL ULUM BATA-BATA PANAAN PALENGAAN PAMEKASAN PO. BOX. 12 PAMEKASAN 69362 MADURA A. Gambaran Umum tentang Dewan Amnil Am PP. Mambaul Ulum Bata-Bata Dewan Amnil Am adalah instansi khusus yang ditugaskan untuk memberikan layanan keamanan dan ketertiban di lingkungan PP. Mambaul Ulum Bata-Bata. Instansi ini juga berperan sangat penting untuk menegakkan kedisiplinan pada santri baik di lingkungan pesantren atau di lingkungan lembaga pendidikan formal PP. Mambaul Ulum Bata-Bata. Dewan Amnil Am juaga diberikan tanggung jawab untuk menciptakan kondisi lingkungan yang mendukung terhadap kegiatan pembelajaran di pesantren. Sehingga personel keamanan juga ditugaskan di pesantren khususnya pada kegiatan pembelajaran di surau. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menjaga kenyamanan lingkungan pembelajaran agar tetap kondusif dan nyaman untuk aktivitas Kegiatan Belajar Menagajar. B. Fungsi dan Tujuan 1. Untuk memberikan layanan keamanan dan ketertiban dalam setiap kondisi di lingkungan PP. Mambaul Ulum Bata-Bata 2. Untuk menyelesaikan masalah-masalah yang berhubungan dengan kedisiplinan dan perilaku siswa baik di pesantren maupun di sekolah. 3. Sebagai penghubung antara pesantren dengan pihak yang berwajib berkenaan dengan santri yang terlibat dengan tindak kriminal di lingkungan PP. Mambaul Ulum Bata-Bata atau di sekitarnya. 4. Untuk menyelesaikan masalah-masalah yang timbulnya dari luar pesantren dan mengarah kepada ketertiban santri di PP. Mambaul Ulum Bata-Bata. C. Rekruitmen Personil Personalia Dewan Amnil secara struktural terbagi menjadi koordinator dan anggota. Koordinator direkrut dari tanaga santri yang telah selesai manjalani masa tugas. Seluruh personel Dewan Amnil Am direkrut dari santri yang pendidikannya telah berada di jenjang Madrasah Tsanawiyah atau Madrasah Aliyah B PP. Mambaul Ulum Bata-Bata. Keanggotaan ini berlaku selama yang bersangkutan masih bersatus santri atau belum menjalani masa tugas di luar pesantren. E. Kegiatan Dewan Amnil Am Kegiatan Personel Dewan Amnil Am meliputi penjagaan di pos-pos tertentu di PP. Mambaul Ulum Bata-Bata yang tempatnya disimbolisasi dengan nama-nama dengan tujuan tertentu. Kegiatan penjagaan dan penertiban Dewan Amnil Am secara terperinci meliputi No Kegiatan Waktu Tempat 1 Penertiban Parkir Pagi-malam hari Mandala 2 Penjagaan dan Ronda Malam hari Mandala, Merpati, Karina, Satelit, Pendopo, Airlangga, Gagak Hitam, Batu Gungseng, dan Pamekasan 3 Patroli Jam Sekolah Lokasi asrama 4 Sanksi Pangkas Rambut Hari Jum’at Halaman Pesantren 5 Penjagaan kajian Siang dan malam Surau D. Badan Koordinasi Dewan Amnil Am Sacara struktural, Dewan Amnil Am mempunyai badan koordinasi yang mempunyai fungsi dan tugas yang sama. Badan koordinasi tersebut adalah 1 Amnil Khash, Amnil Khash adalah badan koordinasi Dewan Amnil Am yang personilnya direkrut dari santri yang keriterianya tidak dibatasi pada siswa MTs dan MA B. Dan tugas sebagai keamanan ini dikonsentrasikan pada tiap-tiap asrama pada kegiatan harian. 2 Laskar Mutathowwi’in. Laskar Mutathawwi’in adalah badan koordinasi keamanan yang tugas pengamanannya dititikberatkan untuk membantu personel Dewan Amnil Am pada hari libur pesantren. Personalia Dewan Amnil secara struktural terbagi menjadi koordinator dan anggota. 3. Taftisy Hadis . 430 93 263 377 200 32 325 498

tugas keamanan pondok pesantren